Pernahkah anda mendengar kata Ikhlas? atau katakanlah anda sudah pernah mendengarnya, tetapi masih bingung atau tidak dapat menerapkannya pada Kehidupan sehari- hari! Jika begitu, berikut ini tersedia sedikit penjelasan tentang Belajar Ilmu Ikhlas dan dampaknya pada Kehidupan kita sehari- hari.
Secara Harfiah kata Ikhlas berarti "Melepaskan" atau dalam bahasa Inggris " letting go". Dalam Islam "Ikhlas" mempunyai makna yang lebih dalam yaitu, melepaskan jiwa dan raga serta fikiran kita untuk melaksanakan/meninggalkan sesuatu dan menerima sesuatu karena Allah semata. Lebih jelasnya lagi, melaksanakan perintah-NYA serta meninggalkan (menjauhi) larangan-NYA dan menerima segala sesuatu dalam bentuk Cobaan baik itu kenikmatan atau kesengsaraan
karena Allah SWT.
karena Allah SWT.
Ilmu Ikhlas pada hakikatnya merupakan ilmu yg paling kompleks, dikarenakan ilmu tersebut lebih didasarkan pada hubungan vertikal kita sebagai manusia terhadap Sang Pencipta, serta pensinergian antara Pikiran dan Hati/Jiwa kita sebagai makhluk ciptaan. Oleh karena itu agar sifat Ikhlas dapat kita terapkan secara bertahap dalam kehidupan sehari- hari, maka diperlukan pengendalian antara pikiran dan hati/jiwa serta perasaan kita sebagai manusia. Pertanyaan yang paling mendasar menyangkut tentang Ilmu Ikhlas dalam kehidupan sehari- hari ialah, Ikhlas kah orang yang anda sayang pergi meninggalkan anda (meninggal)?, Ikhlas kah anda kehilangan harta sendiri? atau Ikhlas kah anda ditinggalkan oleh pasangan yang begitu anda cintai?. kalau boleh saya menebak pasti sebagian besar dari anda pasti tidak akan Ikhlas, oleh karena itu poin penting dalam Belajar Ilmu Ikhlas ialah perlunya pengendalian pikiran, karena menurut saya manusia yang paling bahagia adalah manusia yang dapat mengendalikan pikirannya dalam keadaan apapun baik dalam keadaan senang maupun dalam keadaan susah. Dalam hal ini sebagai contoh, apabila anda sedang tertimpa musibah otomatis secara manusiawi pikiran dan hati/jiwa anda pasti akan merasa tersiksa atau sengsara, namun hal tersebut lebih dominan dikendalikan oleh pikiran kita sendiri yang mengendalikan perasaan kita sebagai manusia. Maka dari itu pengendalian pikiran amat dibutuhkan agar sifat ikhlas dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari- hari.
Terima kasih telah singgah di blog saya, semoga artikel ini bermanfaat buat anda dan apabila terdapat kesalahan dalam penulisan blog ini mohon harap dimaklumi, hal tersebut disebabkan karena kekurangan hanya milik manusia dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT, Wasallam....
No comments:
Post a Comment